Koarmabar Operasikan 10 Kapal Perang Produksi Lokal
29 Oktober 2012, Jakarta: Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar ) saat ini telah mengoperasionalkan lebih dari 10 unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis kapal patroli Fast Patrol Boat (FPB) 57, Patrol Craft (PC) 40 dan Kapal Cepat Rudal (KCR) yang diproduksi putra-putra Indonesia di dalam negeri dalam mendukung kegiatan operasi patroli keamanan laut di perairan Wilayah Indonesia dalam rangka mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI.
Unsur KRI yang telah dioperasikan Komando Armada RI Kawasan Barat meliputi kapal patroli jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 diantaranya KRI Barakuda-633 yang dioperasikan sejak tahun 1995 dilengkapi dengan heli deck, KRI Todakâ"631, KRI Lemadang-632 termasuk kapal cepat yang diluncurkann tahun 2003.
Selain itu sejumlah kapal patroli cepat jenis PC diantaranya KRI Boa-807, KRI Viper-820 , KRI Welang-808, KRI Sanca-815 yang diproduksi oleh Fasilitas pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) di jajaran Pangkalan Utama TNI AL. Sedangkan KRI Tarihu-829 memiliki panjang 40 m, lebar 7,3 m, dilengkapi dengan persenjataan meriam kaliber 20 mm dan 12,7 mm dan memiliki kemampuan menempuh kecepatan 25 knot.
KRI Krait-827 diluncurkan tahun 2008 dengan kemampuan kecepatan sampai dengan 28 knot diproduksi oleh Fasharkan Mentigi Lantamal IV bekerja sama dengan mitra kerja. Sementara unsur KRI yang oleh galangan mitra kerja diantaranya KRI Kobra -867 dan KRI Anaconda-868 .
Untuk KRI jenis Kapal Cepat Rudal memiliki panjang 40 meter dengan memiliki kecepatan sampai 30 knot diantaranya KRI Clurit-641 dilun curkan tahun 2011 dan KRI Kujang-642 yang diluncurkan tahun 2012.
Sejumlah unsur KRI dibawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat tersebut pernah dioperasikan oleh Komando pelaksana Opererasi Gugus Tempur laut Komando Armada RI Kawasan Barat,(Guspurla Koarmabar ) dan Gugus Keamanan laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamla Koarmabar ) dan beberapa unsur KRI ditempatkan di Pangkalan Utama Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat meliputi Lantamal I, II, III dan IV.
Unsur KRI produksi dalam negeri tersebut telah dilibatkan dalam berbagai operasi keamanan laut dan kegiatan SAR serta latihan Armada Jaya serta latihan bersama dan patroli terkoordinasi dengan negara tetangga.
Sumber: Dispenarmabar
0 comments:
Post a Comment - Back to Content