Indonesia Kirim 1169 Prajurit TNI ke Lebanon
21 November 2012, Jakarta: Sebanyak 1.169 prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) siap diberangkatkan ke Lebanon untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian dalam misi UNIFIL (United Nations In terim Force in Lebanon).
Hal itu terungkap ketika Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono melepas 1.169 prajurit TNI itu dengan upacara militer di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/11).
Prajurit yang akan diberangkatkan pada akhir November 2012 dan akan bertugas selama setahun di Lebanon itu, terdiri dari : 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G yang dipimpin Mayor Inf Lucky Avianto, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-E dipimpin Letkol Cpm Subiyakto.
Sebanyak 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-E2 dipimpin Mayor Inf Yuri Eliyas, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SFQSU) Konga XXVI-E1 dipimpin Kolonel Inf Karmin Suharna, enam personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-C dipimpin Letkol Inf Ilyas, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-C dipimpin Mayor Inf Nasrul, sembilan personel Satgas Level 2 Hospital XXIX-E dipimpin Letkol Kes dr Paulus Supriyon o dan 11 personel Milstaf Seceast dipimpin Kolonel Inf Rezerius.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya mengatakan, Dewan Keamanan PBB pada 23 September 2012 telah memperbaharui mandat bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon hingga tahun 2013, dengan tujuan untuk memastikan pencapaian stabilitas di Lebanon dan memastikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi terhadap pasukan sementara PBB di Lebanon-United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL.
Dipahami bahwa pembaharuan mandat PBB tersebut terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya dampak dari konflik yang telah terjadi selama 17 bulan di wilayah tetangga Lebanon, yaitu Suriah, katanya.
Melihat dari kondisi dan perkembangan situasi Lebanon dan Timur Tengah, Panglima TNI menyampaikan beberapa perhatian dan harapan untuk diperhatikan secara seksama sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas prajurit, yakni memahami dan menguasai secara benar aturan pelibatan dan p rosedur tetap.
Selain itu, prajurit juga diimbau untuk mencermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan melaksanakan analisa secara cerdas dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat serta menghormati etika sosial, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada "delapan wajib TNI".
"Prajurit harus menjaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit megara lain yang mengemban misi PBB yang sama," tuturnya.
Panglima TNI mengingatkan, bahwa keberadaan prajurit Konga di daerah operasi adalah sebagai duta TNI dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh prajurit berkewajiban menjaga nama baik bangsa Indonesia dan TNI dengan tetap memegang teguh norma-norma keprajuritan yang dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.
Sumber: Investor
0 comments:
Post a Comment - Back to Content