Tapi dua kali pula, timah panas itu tidak menyentuh kulitnya. Bukan lantaran Denis sudah belajar debus Banten. Rupanya timah panas penembak jitu Taliban tadi mengenai sasaran keras.
Tembakan pertama tepat menyasar kepalanya, saat Denis berjaga di Pos Jaga Langar di Nahr-e Saraj, Helmand, Afghanistan. Syukurlah peluru itu gagal menembus kaca antipeluru yang dipasang sebagai jendela pos jaga. Padahal titik bidik peluru tepat beberapa sentimeter saja dari wajahnya.
Esoknya, kembali penembak jitu menyasar tubuhnya. Kali ini sasarannya adalah uluhati prajurit berusia 30 tahun itu. Timah panas meluncur mengenai salah satu sisi atas dari senjata otomatisnya, lalu mental mengarah ke pundak kirinya. Di sini, timah panas ini dihadang rompi antipelurunya, jenis Osprey Mk4 Kevlar.
Saat tertembak, ayah dari dua anak merasa kematian telah tiba. “Tapi saya sepenuhnya sadar, itu belum terjadi. Terima kasih Tuhan, telah Engkau berikat peralatan (militer) yang layak..." kata pria yang tinggal di Belfast, bersama pasangannya itu. BBC
0 comments:
Post a Comment - Back to Content